Facebook Instagram Youtube Twitter

5 Metode Perpindahan Panas dengan Konduksi

Metode perpindahan panas dengan konduksi: 5 cara utama panas bergerak melalui bahan padat, prinsip dasar, dan aplikasinya dalam teknik termal.

5 Metode Perpindahan Panas dengan Konduksi

5 Metode Perpindahan Panas dengan Konduksi

Dalam dunia thermal engineering, konduksi merupakan salah satu metode utama perpindahan panas. Konduksi terjadi ketika energi panas mengalir melalui material padat karena perbedaan suhu. Berikut ini kita akan membahas beberapa metode penting dalam perpindahan panas melalui konduksi.

  • Hukum Fourier
  • Konduksi Steady-State 1-D
  • Konduksi Transien (Tidak Tetap)
  • Konduksi Silinder dan Bola
  • Perlawanan Termal dan Komposit
  • 1. Hukum Fourier

    Hukum Fourier adalah dasar dari konduksi panas. Hukum ini diformulasikan oleh Joseph Fourier dan dinyatakan dalam bentuk matematis sebagai berikut:

    q = –k * (dT/dx)

    Di sini:

  • q adalah fluks panas (panas per satuan luas per satuan waktu)
  • k adalah konduktivitas termal material
  • dT/dx adalah gradien suhu
  • Hukum ini menunjukkan bahwa aliran panas berbanding lurus dengan gradien suhu dan berlawanan arah dengan gradien tersebut.

    2. Konduksi Steady-State 1-D

    Dalam banyak kasus praktis, kita mempertimbangkan konduksi yang terjadi dalam satu dimensi (1-D) pada kondisi steady-state, di mana suhu tidak berubah seiring waktu. Persamaan Fourier dalam 1-D steady-state adalah:

    q = –k * (ΔT/L)

    di mana ΔT adalah perbedaan suhu sepanjang panjang L dari material tersebut.

    3. Konduksi Transien (Tidak Tetap)

    Konduksi transien terjadi ketika suhu dalam sistem berubah seiring waktu sampai mencapai keadaan steady-state. Persamaan umum untuk perpindahan panas transien dalam satu dimensi adalah:

    \(\frac{\partial T}{\partial t} = \alpha \frac{\partial^2 T}{\partial x^2} \)

    Di sini, \(\alpha \) adalah difusivitas termal yang diberikan oleh persamaan:

    \(\alpha = \frac{k}{\rho c_p} \)

    di mana ρ adalah densitas material dan c_p adalah kapasitas panas spesifik.

    4. Konduksi Silinder dan Bola

    Untuk geometri lebih kompleks seperti silinder dan bola, konduksi panas memerlukan modifikasi dari hukum Fourier. Untuk silinder, persamaan konduksi steady-state dalam radial adalah:

    q = –k * (ΔT/ln(r_2/r_1))

    di mana r_1 dan r_2 adalah jari-jari bagian dalam dan luar dari silinder. Untuk bola, persamaan menjadi lebih kompleks tetapi prinsip dasarnya tetap sama.

    5. Perlawanan Termal dan Komposit

    Dalam praktis engineering, seringkali kita harus menangani material komposit dengan beberapa lapisan berbeda. Dalam kasus ini, kita menggunakan konsep perlawanan termal yang dihitung sebagai:

    \(\frac{1}{R_total} = \frac{1}{R_1} + \frac{1}{R_2} + … + \frac{1}{R_n} \)

    Di mana R adalah perlawanan termal setiap lapisan yang diberikan oleh:

    R = L/kA

    di mana L adalah ketebalan material, k adalah konduktivitas termal, dan A adalah area cross-sectional.

    Memahami metode-metode ini adalah langkah penting untuk menguasai perpindahan panas dalam bidang thermal engineering. Dengan menguasai dasar-dasar ini, Anda akan memiliki fondasi yang kuat untuk menggali lebih jauh tentang perpindahan panas dan aplikasi praktisnya.