Sensor termokopel digunakan dalam berbagai industri untuk mengukur suhu tinggi. Ketahui jenis-jenis termokopel dan cara kerjanya pada artikel ini.

Sensor Termokopel | Jenis Suhu Industri
Sensor termokopel adalah salah satu alat yang paling penting dalam dunia industri, khususnya di bidang thermal engineering. Sensor ini digunakan untuk mengukur suhu di berbagai lingkungan, mulai dari aplikasi sederhana hingga proses industri yang kompleks.
Apa Itu Termokopel?
Termokopel adalah alat pengukur suhu yang terdiri dari dua jenis logam berbeda yang dihubungkan di dua ujung. Ketika ada perbedaan suhu di antara dua ujung tersebut, akan terjadi perbedaan tegangan (EMF, Electro-Motive Force) yang dapat diukur. Prinsip ini dikenal dengan nama efek Seebeck.
Jenis-Jenis Termokopel
Terdapat berbagai jenis termokopel yang digunakan dalam industri, masing-masing memiliki karakteristik dan rentang suhu yang berbeda. Berikut beberapa jenis yang umum digunakan:
- Termokopel Tipe K: Terbuat dari kromel (Ni-Cr) dan alumel (Ni-Al). Rentang suhu: -200°C hingga 1350°C.
- Termokopel Tipe J: Terbuat dari besi dan konstanta. Rentang suhu: -40°C hingga 750°C.
- Termokopel Tipe T: Terbuat dari tembaga dan konstanta. Rentang suhu: -200°C hingga 350°C.
- Termokopel Tipe N: Terbuat dari nicrosil (Ni-Cr-Si) dan nisil (Ni-Si-Mg). Rentang suhu: -200°C hingga 1300°C.
- Termokopel Tipe E: Terbuat dari kromel (Ni-Cr) dan konstanta. Rentang suhu: -200°C hingga 900°C.
Cara Kerja Termokopel
Termokopel bekerja berdasarkan efek Seebeck, yaitu kemampuan beberapa logam untuk menghasilkan beda potensial ketika ada perbedaan suhu pada sambungan logam tersebut.
Secara matematis, hubungan antara tegangan V yang dihasilkan dan suhu dapat dinyatakan dengan:
V = a(Thot – Tcold)
di mana a adalah koefisien Seebeck, Thot adalah suhu di sambungan panas, dan Tcold adalah suhu di sambungan dingin.
Aplikasi Termokopel di Industri
Termokopel banyak digunakan dalam berbagai sektor industri, di antaranya:
- Pemantauan Suhu Proses: Digunakan dalam industri pengolahan makanan, kimia, dan farmasi untuk memonitor dan mengendalikan suhu proses.
- Mesin dan Peralatan: Digunakan dalam mesin pembakaran internal, turbin gas, dan boiler untuk memastikan suhu kerja optimal.
- Laboratorium dan Penelitian: Digunakan dalam berbagai eksperimen yang memerlukan pengukuran suhu yang presisi.
- Sistem HVAC: Digunakan dalam pemanasan, ventilasi, dan pendinginan udara untuk mengontrol suhu secara efektif.
Kelebihan dan Kekurangan Termokopel
Seperti halnya alat lainnya, termokopel memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Beberapa kelebihannya adalah:
- Rentang suhu yang luas.
- Respon waktu cepat.
- Biaya per unit yang relatif murah.
Namun, ada juga beberapa kekurangan seperti:
- Kurang akurat dibandingkan sensor suhu lainnya seperti RTD (Resistance Temperature Detector).
- Bergantung pada panjang kabel yang dapat mempengaruhi tegangan yang dihasilkan.
- Kalibrasi yang lebih sering diperlukan untuk menjaga akurasi.
Kesimpulan
Termokopel adalah alat yang sangat vital dalam dunia industri, terutama untuk aplikasi yang memerlukan pemantauan dan pengendalian suhu. Memahami jenis, cara kerja, dan aplikasi termokopel dapat membantu dalam memilih sensor yang tepat sesuai dengan kebutuhan industri Anda.